Rabu, 24 Agustus 2011

**IBU**

Kau mempesona bunga taman surgawi
harum mewangi di kerajaan kalbu
bertakhta kemilau ribuan permata
menebar sayembara kasih bertajuk cinta .
Ketika awan menebarkan senyuman
kudekap cahaya intan kemilau
cintamu terlalu dalam tuk kuselami
kasihmu terlalu luas tuk ku arungi
Kenangan berserakan di relung jiwaku
menggenangi kerinduan di tepian telaga kasihmu
menggapai kegalauan yang ku alami
lidahku pecah lantunkan hasrat, termangu namun kian teriak
Tenangku singgah saat jiwa merebah
rengkuhku berbisik hancurkan beban
waktu bercerita padaku ......
tentang seorang malaikat tanpa sayap
Jika ada kesempatan dan kekuatan
ingin ku ukir senyum di wajah lelahmu
senyum yang selalu mampu damaikan jiwaku
meski seperih apapun deritaku
Ibu
aku rindu nasehat bijakmu saat ini
saat gundah meraja, saat bahagia menyapa
ingin ku menangis di pelukanmu
dalam dekap hangatmu seperti dahulu .
Tak ada yang dapat ku berikan lebih padamu
selain rasa sayang dan cintaku untukmu.
Di kala bintang bersinar riang, sang bulan menemani setiap insan
yang tertidur lelap dengan cahaya remang-remangnya. Angin
malam bertiup semilir dan mendinginkan suasana yang telah
seharian terik dan begitu panas menyengat.
Seorang wanita memancarkan kelembutan di wajahnya.
Senyuman selalu dia sematkan di bibirnya. Dan sorot matanya
begitu menyejukkan jiwa. Mulutnya nampak bergerak membuat
kata demi kata hingga terbentuk suatu cerita. Wanita itu adalah
ibuku.
Sejak kecil hingga aku dewasa, beliau sering bercerita tentang
malaikat. Mungkin, bunda sangat suka dengan makhluk yang satu
ini.
Malaikat. Makhluk bersayap dan berjubah putih bersih yang
melambangkan kesucian dan kemurnian hatinya. Wajahnya
bersinar menambah kemilau hatinya. Dia dapat terbang
mengelilingi langit biru atau terbang di dekatmu.
Kata bunda, dia tidak pernah makan karena perutnya sudah penuh
dengan kebaikan. Kebaikan adalah makanan yang disukai para
malaikat. Bunda bilang malaikat itu membantu Tuhan untuk
menjagaku siang dan malam. Jadi, aku tidak perlu takut walaupun
aku sendirian.
Wow, aku sering takjub mendengar cerita beliau. Aku
membayangkan makhluk yang unik ini. Mungkin dia memiliki
mahkota bunga di kepalanya seperti para peri. Atau berkacamata
mirip profesor yang superpintar. Bisa jadi, telinganya dihiasi
dengan anting emas, kalung permata, gelang perak, dan mutiara.
Cantik bak model papan atas. Jubahnya yang putih bersih itu pasti
di-laundry atau dry clean sehari tiga kali. Begitulah bayangan
seorang malaikat ketika aku masih kecil.
Bunda tak hanya bercerita tentang malaikat itu. Beliau melanjutkan
ceritanya tentang malaikat yang lain. Para dermawan, sahabat,
orang yang suka membantu, orang yang tidak memikirkan diri
sendiri, orang yang mau berkorban, dan orang baik lainnya.
Mereka adalah malaikat yang bisa kita lihat di muka bumi. Mereka
akan selalu memberikan kehangatan di tengah dinginnya dunia.
Bunda menyebut mereka malaikat tanpa sayap. Pesan bunda
yang selalu kuingat adalah, "jadilah malaikat tanpa sayap itu."
Sampai kini meski usiaku sudah tidak remaja lagi, namun cerita2
beliau masih tetap terukir di sanubariku....ceritanya merupakan
motivasi untuk setiap langkah diri ini....I miss U so much Mom .
You are the prettiest woman that I ever have
Your heart is more beautiful than the best diamond in the world
You always here for me and never leave me alone
You give your sweet smile when I am sad
You lend your shoulder for me when I cry
You hold me when I am worry
You guide me when I have a fear
You laugh togeter with me when I am happy
Yes, you are my mother, the best mother in the world and in my
life
You are my angel, an angel without wings
One word that I want to say for my dear mother, "I love you
mom"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar