Jumat, 29 Oktober 2010

'' 4 TIPS TAK JENUH DIRUMAH ''

Bagi sebagian perempuan, tinggal di rumah merupakan pilihan. Sementara sebagian lainnya memganggap hal itu suatu bentuk keterpaksaan. Apapun motivasinya, tinggal di rumah pastilah menyisakan stres, perasaan kesepian, dan bukan tak mungkin membuat depresi.
Namun jangan khawatir, perasaan-perasan negatif tadi normal saja, kok. Nah, berikut ini ada sejumlah tips untuk mengatasinya!
1. Bangga Dengan Apa yang Dilakukan
Ingat, tinggal di rumah adalah pilihan! Jika Anda sendiri tak bangga pada keputusan yang telah dibuat untuk selalu dekat dengan buah hati tercinta, rasanya Anda tak pantas mengharapkan orang lain menaruh kebanggaan serupa pada Anda.
Jadi, ayo hadapi! Berangkat ke kantor setiap hari memang memberi Anda kesempatan untuk menikmati secangkir kopi tanpa gangguan. Sementara diam di rumah, lengkap dengan pertengkaran, rengekan, atau teriakan Si Kecil, tentu bukanlah acara piknik yang menyenangkan. Kini, tepuklah pipi dan luruskan kembali perspektif Anda.
Anak-anak hanya akan melewati masa kecilnya sekali saja, dan hal ini sangat menentukan kualitas hidupnya kelak. Sementara bagi Anda, dengan berbekal semua kompetensi yang dimiliki, pintu dunia kerja tetap terbuka lebar dan siap menanti, walau memutuskan untuk menjadi Ibu Rumah tangga.
2. Bekerjalah Secara Terorganisasi
Anda mungkin berpikir betapa enaknya kaum ibu yang tak harus bergegas ke kantor setiap pagi, dan bisa mengatur jadwal sesuka hatinya. Anggapan semacam itu jauh panggang dari api, alias salah besar. Anak-anak (dan sang ibu tentunya) ini tumbuh dalam rutinitas. Mau tak mau mereka harus mengatur jadwal, baik mingguan maupun harian, agar segalanya beres.
Anda harus tahu persis di mana meletakkan perkakas makan, sekaligus tahu pula apa yang akan dikerjakan selanjutnya untuk memudahkan melalui waktu demi waktu. Semua urusan jadi beres, sehingga masih ada waktu luang untuk bersosialisasi dengan teman atau tetangga di tengah kesibukan mengurus anak.
Menjaga rumah tetap rapi juga akan sangat membantu membuat Anda kerasan tinggal di rumah. Siapa, sih, yang mau "berenang" di tengah tumpukan pakaian yang belum disetrika? Jadi, letakkan keranjang di setiap ruang untuk menyatukan benda yang berserakan sesuai jenisnya, seperti keranjang untuk mainan,pakaian kotor dan pakaian bersih, dan lainnya. Pilihlah sistim pengorganisasian yang paling cocok bagi Anda untuk diterapkan.
3. Prioritas Relasi Dengan Suami
Sekalipun Anda sukses sebagai ibu teladan, yang mendedikasikan seluruh energi dan waktunya bagi anak-anak, namun bila perkawinan Anda jadi berantakan, anak-anak juga yang akan menderita. Jadi, jangan lupa jadwalkan secara teratur 1-2 kali dalam sebulan untuk berkencan bersama suami.
Pastikan pula setahun sekali, setidaknya ada 1 kali berlibur khusus atau berakhir pekan bersama pasangan tanpa mengikutsertakan anak. Komunikasi sehari-hari pun tak bisa dianggap remeh dalam mempertahankan keharmonisan perkawinan.
Jadwalkan waktu khusus setiap malam hanya untuk berduaan dengan suami. Sedapat mungkin biasakan anak-anak tidur dikamar masing-masing sejak kecil. Apa yang Anda semai saat ini,akan Anda tuai hasilnya kelak.
4. Sediakan Me Time!
Tak perlu tampil sebagai ibu yang baik selama 24 jam terus-menerus. Bukan suatu kesalahan, kok, jika Anda menaikkan kaki ke atas meja dan relaks sejenak. Terutama di saat Si Kecil tidur siang, atau pada saat ada orang dewasa lain 9kerabata atau pembantu) yang mengawasi anak-anak bermain.
Yang tak kalah penting, tetaplah menjalin kontak atau mengunjungi sahabat karib. Sesekali keluar bersama"gerombolan" teman-teman semasa kuliah dulu pasti akan mengasyikkan. Pengaruhnya akan nyata, lho, terhadap penampilan Anda. Percayalah, Anda akan awet muda dan terlihatceria.
Memutuskan hanya berkonsentrasi membesarkan anak tak berarti Anda harus kehilangan kontak dengan teman-teman karib,bukan? Yang pasti, jejaring tetap memegang peranan penting,sehingga tetap wajib dibina. Siapa tahu, mantan bos perlu tenaga tambahan untuk mengerjakan proyek tertentu, dan Andapun tak pernah tahu kapan persisnya akan kembali ke dunia kerja, bukan?

Kamis, 28 Oktober 2010

Efek Domino Kesuksesan

(disadur dari Buku: Time To Change Hari Subagya)
Berhasil mengatasi masalah akan mengantarkan kita pada posisi yang bagus untuk mengatasi masalah berikutnya. Kesuksesan kita akan menjadi bekal yang sangat baik untuk mencapai kesuksesan berikutnya. Orang yang kaya menjadi lebih kaya bukan karena harta yang dimilikinya, namun karena arah yang benar dalam usaha dan kehidupannya; tindakan yang benar dalam langkah-langkahnya, sehingga kesuksesan itu akan muncul ber-ulang2! Kalau dalam kehidupan, kita melihat yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. Memang itu yang terjadi. Sekarang lihatlah kehidupan kita. Apakah kita makin kaya atau makin miskin? Jika kita makin miskin, maka segeralah berbalik arah. Kita pasti melakukan kesalahan yang mungkin tidak kita sadari. Jika kita tetap menjalani apa yang kita lakukan sekarang ini, maka kemungkinan kita akan semakin terpuruk. Namun jika kita merasa makin kaya,maka melangkahlah makin cepat. Berlarilah! Karena arah Kita sudah benar. Jika kita cenderung mengalami kemerosotan dalam taraf kehidupan, maka saatnya sekarang berbalik arah! Ubah arah kita karena itu tidak bisa ditawar-tawar lagi. Kita telah melakukan kesalahan! Sekaranglah saatnya KITA berubah! Kemalasan kita ubah menjadi ketekunan. Kesombongan kita harus diubah menjadi keramahan. Kesederhanaan kita dalam berpikir harus kita ubah dengan kreativitas yang genius. Kelalain Kita harus kita ubah dengan kewaspadaan yang tajam. Waktu kita harus diisi penuh dengan aktivitas, detik demi detik. Pikiran negatif kita harus diubah dengan pikiran positif. Apakah mudah? Jangan bertanya lagi! Begitu kita ingat maka lakukan perubahan itu, terus menerus, hingga kita
tidak akan merasakan itu, dan kita sudah berbalik arah. Ya, sekaranglah saatnya kita banting setir! Rasakan perubahan itu. Bila kehidupan kita sudah mulai membaik, maka semangati untuk melaku lebih kencang, bergerak lebih cepat, berpikir lebih taktis dan lakukan terus hal-hal baik yang sudah membuat kehidupan kita menuju arah yang benar. Ingat! Orang yang kaya semakin kaya, bukan karena dia memiliki harta lebih banyak, namun karena dia sudah berada diarah yang benar. Kesuksesan yang dia capai telah membuat efek domino untuk kesuksesan berikutnya! Love & Succes for u always,guys!

Rabu, 27 Oktober 2010

APA ITU CINTA!!!!!!!!!!!

Berapa banyak cinta terurai dalam kata setiap detiknya? Berapa banyak ungkapan cinta yang terucap? Berapa banyak juga cinta yang dirasakan? Berapa besar juga cinta itu ada? Namun kenapa masih banyak di antara kita yang bertanya. Apakah cinta itu?

Pesta pernikahan sebentar lagi akan segera digelar. Undangan pun sudah tersebar. Sepertinya sudah merupakan sebuah kepastian dan tidak mungkin lagi untuk mundur. Tetapi mengapa tiba-tiba saja muncul sebuah pertanyaan dalam benak, “Apakah benar dia adalah cinta sejati saya?”.

Seorang perempuan menangis. Tiga hari lagi pernikahan itu akan segera berlangsung. Bukan rasa bahagia yang menyelimutinya. Yang ada justru malah rasa sedih dan penyesalan.

“Kenapa, sih, saya baru menyadarinya?!”
“Apa benar saya mencintainya?!”
“Kenapa juga saya mau menerima lamarannya?!”
“Bagaimana kalau dia ternyata bukan jodoh saya?!”
“Apa mampu saya akan bertahan dengannya?!”
“Apa masih bisa saya membatalkannya?!”
“Bagaimana dengan rasa malu?!”
“Bagaimana juga dengan tanggung jawab?!”
“Bagaimana?! Bagaimanaaaaaaaaa???”

Takut menghadapi kenyataan, pernikahan pun berlangsung dengan sangat meriah. Tidak ada satu orang pun yang tahu bagaimana isi hati perempuan ini yang sebenarnya. Tertutup oleh semua keindahan dan warna-warni bunga yang tersebar di mana-mana. Terhalang semua mengucapkan selamat yang diiringi doa.

Satu minggu setelah ikatan dilangsungkan, perempuan ini tidak kuasa lagi menahan kesedihan dan kepedihan hatinya. Dia masuk ke dalam mobil dan mengendarainya kencang-kencang. Tidak tahu juga ke mana arah dan tujuan. Sampai kemudian terhenti di depan sebuah rumah. Rumah mantan pacarnya. Tempat tinggal seorang pria yang dulu pernah mengisi hari-harinya.

Tangisnya pun meledak dan menjadi-jadi. Segala rasa yang bercampur aduk tak karuan itu pun tumpah. Ingin sekali rasanya dia untuk turun dan masuk ke dalam rumah itu untuk meminta maaf dan untuk bisa berteriak serta membuat pengakuan. Namun tetap tidak bisa juga. Rasa takut dan ragu tetap saja merajai. “Dia pasti marah! Dia pasti marah! Dia pasti marah!“.

Singkat cerita. Perempuan ini mempertahankan pernikahannya selama lima tahun. Dia sudah merasa cukup lima tahun menderita. Mengorbankan segala rasa dan pikirannya. Juga ingin mengungkap segala kebohongan yang selama ini tersimpan. Perceraian pun tidak bisa dielakkan. Dia sendiri lagi.

Ini bukan cerita fiktif belaka. Ini adalah sebuah kenyataan. Saya tidak perlu, ya, bilang siapa orangnya?! Untuk apa juga?! Petik saja hikmah dari pengalaman perempuan ini.

Kisah pertemuan perempuan ini dengan pria tadi bukanlah dalam waktu yang singkat. Sudah lama mereka saling kenal dan bersahabat. Tetapi betul, mereka hanya pacaran sebentar. Tidak sampai dua belas bulan. Hari-hari mereka memang sepertinya terasa begitu indah. Sepertinya memang benar-benar cinta. Setiap hari selalu saja ada rindu. Baru kemudian disadari bahwa rindu itu ternyata hanyalah sebuah nafsu duniawi belaka. Rindu mereka hanya rindu untuk bersenang-senang di atas tempat tidur.

Tidak mudah memang untuk bisa mengetahui cinta yang sesungguhnya. Beruntunglah mereka yang memang segera bisa mendapatkannya dan juga merasakannya. Hanya sedikit yang bisa, Banyak sekali yang masih belum juga menemukan dan atau menyadarinya. Biarpun sudah menikah dan hidup bersama berpuluh-puluh tahun lamanya. Sudah memiliki banyak anak dan bahkan cucu.

Membedakan cinta dan nafsu diperlukan sebuah kejujuran. Tidak bisa dipungkiri di mana ada cinta ada pula nafsu yang mengiringi. Di mana ada nafsu di sana juga ada pembenaran atas nama cinta yang menyertai. Seberapa besarkah keberanian kita untuk mau jujur? Seberapa mampu kita mendengarkan suara hati? Tidak usahlah bicara untuk kepentingan orang lain ataupun bangsa dan negara sendiri. Kali ini cukup untuk diri sendiri.

Sering kita mendengar uraian tentang cinta. Cinta adalah saling memberi. Cinta adalah saling memiliki. Cinta itu murah hati dan tulus. Cinta itu…. Cinta itu…. Iya, kan?! Bagaimana kalau saya memberikan sedikit lagi uraian tentang cinta yang mendasari apa yang menjadi pemahaman saya selama ini tentang cinta? Boleh, ya?! Boleh, dong!!!

Plato pernah menjabarkan apa yang disebut dengan cinta dalam arti yang lebih luas namun sangat mendasar. Sebuah uraian yang di dalam dunia filsafat dikenal dengan sebutan “Platonic Love“, dalam dialognya yang diterbitkan dalam buku berjudul “Symposium“. Buah pikir dan pengolahan rasa atas kisah cinta antara Eros, anak dari Aphrodite (Dewi Cinta Yunani) dan Ares (Dewa Perang Yunani), dan Pysche, seorang perempuan yang sebegitu cantiknya sampai membuat iri hingga dikutuk oleh Aphorodite.

Eros dipuja sebagai perlambang cinta seorang pria yang juga merupakan bagian dari misteri cinta. Pysche selalu dipuja sebagai wanita cantik yang terus menerus mencari cintanya. Uniknya, kemudian lahirlah Voluptas, anak buah cinta keduanya, memiliki arti nama kesenangan atau keindahan dan juga bisa diartikan sebagai seks. Coba perhatikan, deh!!! Ketiga nama ini bagi saya, adalan simbol, yang bila disatukan, memiliki arti cinta adalah jiwa dan pemikiran yang menghasilkan keindahan, baik dalam bentuk seks ataupun dalam bentuk kesenangan dan keindahan lainnya.

Saya coba jelaskan dengan kata-kata saya sendiri dan menjadikannya ringkasan, ya. Panjang banget soalnya. Harus satu buku sendiri!!! Hehehe….

“Cinta mengarahkan sebuah perasaan untuk mendorong inspirasi, pemikiran, jiwa, dan arah serta tujuan hidup ke sesuatu yang sifatnya “spiritual”. Apresiasi dan penghargaan terhadap keindahan cinta yang menghasilkan juga keindahan cinta. Tidak lepas dari kemudian berakhir pada apa yang disebut sebagai “kesucian”. Benar-benar sangat suci, sakral, dan dipenuhi dengan aroma spiritual yang sangat mendalam, dahsyat, dan sangat luar biasa“.

Saya tidak berharap bahwa semua bisa mengerti tentang ini semua biarpun setiap hari kita bicara dan berpikir tentang cinta. Saya hanya ingin sekali agar kita semua mau menjadi manusia yang jujur. Memiliki keinginan dan keberanian untuk menjadi seseorang yang jujur. Itu saja.

Tidak Ada Obat Untuk Satu Gigitan Setan!

...As-salamu 'alaikum! Untuk selamat, insya
Allah, disini dan Akhirat, gunakan sebanyak
mungkin dengan mengucap: "As-salamu
'alaikum", (jadi) Malaikat, juga mengucap
hal yang sama padamu: "Salam, selamat,
disini dan Akhirat!"
Destur, ya Sayyidi, ya Sultanu-l Awliya,
Madad, ya Rijalallah!
A'udzu bi-llahi mina syaitani rajim,
Bismillahir Rahmanir Rahim.
Itulah tanda (seorang) Muslim: lari dari
setan, karena setan mengejar manusia.
Setan mengejar Anak-anak Adam, oleh
karena itu kau harus berseru memanggil
Allah yang Maha Kuasa dan mohon
perlindungan atau kau bisa jatuh ke dalam
perangkap setan. Dan setan menggunakan
ratusan godaan/trik untuk membuatmu
jatuh ke dalam perangkapnya! Jangan
tidur! Bangunlah, wahai manusia! Jangan
berkata: "Aku berkekuatan penuh", tidak,
kau lemah, lemah! Kau harus memohon
perlindungan dari Tuhan-mu. Jangan lupa
mengucap: "A'udzu bi-llahi mina syaitani
rajim A'udzu bi-llahi mina syaitani rajim Ya
Tuhan kami, aku berlari kepada-Mu dari
godaan-godaan setan!"
Apakah target utama setan? Target
utamanya adalah menjadikan seluruh
manusia terjebak dalam perangkapnya.
Siapa yang jatuh dalam perangkap setan
harus ikur bersamanya ke Neraka. Setan
tidak pernah senang dengan Anak-anak
Adam baik disini ataupun di Akhirat, tidak,
setan amat marah! Setan berkata: "Untuk
alasanmu, alasan, aku jatuh, aku telah
dilempar dari Hadirat Ilahiah. Oleh
karenanya aku akan menggunakan seluruh
kemampuan, kesanggupan, energiku,
semuanya. Targetku adalah membuatmu
jatuh ke dalam Neraka yang sama, tidak
bahagia dalam kehidupan di bumi atau
dengan kehidupan setelahnya untuk
kehidupan abadi. Aku tidak pernah senang
kalau manusia hidup bahagia selamanya.
Tidak! Aku akan berusaha dan bersumpah
bahwa aku akan berusaha sekuat tenaga
untuk membuat Anak-anak Adam
bersamaku dalam kesusahan disini dan di
Neraka sana!" Oleh karena itu hati-hatilah
dengan Setan!
Namun manusia menulis: Hati-hati ada
anjing! Pada tiap pintu dituliskan seperti
itu: Hati-hati ada anjing. Anjing, bukan
anjing yang merupakan makhluk
mengerikan seperti setan. (Seekor) anjing
bisa menggigitmu dan kau bisa sembuh
dari gigitannya itu, tapi jika setan
menggigitmu, itu sulit, sangat sulit, tidak
ada obatnya! Oleh karena itu, tanda
(seorang) Muslim adalah dengan
mengucap: "A'udzu bi-llahi mina syaitani
rajim! O Tuhan kami, mohon lindungilah
aku!"
Allah swt, Dia-lah sang Pelindung dari
jagad raya yang tak terhitung banyaknya
dan manusia yang berpikir kalau Allah yang
Maha Kuasa datang dan melindungi kamu…
kamu…kamu. Bukan! Tapi adab kita, tata
krama yang baik, adalah memanggil Dia
dan kemudian Allah yang Maha Kuasa
mengirimkan pelindung untukmu. Kau
benar-benar bisa menemukan sebuah
pelindung bagimu dari manusia juga, dari
orang-orang spiritual, orang suci, namun
Adab, tata krama yang baik, adalah dengan
mengucap: "Ya Tuhan-ku, mohon lindungi
aku dari setan yang mengejarku dan
mungkin aku bisa jatuh dalam
perangkapnya!" Oleh karenanya, inilah
tanda (seorang) Muslim dengan mengucap:
"A'udzu bi-llahi mina syaitani rajim!"
Kemudian kau akan dilindungi.
Kau sudah dilindungi. Lalu kau harus tahu
bahwa kau adalah hamba yang lemah. Dan
Tuhan Penguasa Surga memberimu suatu
kehormatan dan berkata: "Oh para hamba-
Ku!" Menjadi hamba dari Tuhan adalah
kehormatan yang begitu tinggi, kau tidak
bisa mencari sebuah batas untuk
kehormatan itu! Itulah yang Allah Maha
Kuasa ucapkan:
"F abudni! Oh hamba-Ku, pujilah Aku dan
sembahlah Aku, o hamba-Ku. F abudni,
sembahlah Aku dan berusalah menjadi
hamba-Ku dan penghambaan kepada-Ku
adalah suatu kehormatan yang tidak bisa
kau bayangkan!"
Jika seorang Raja memintamu untuk
datang dan jadi penjaga atau pelayannya
dan dia mendandanimu dengan pakaian
kerajaan yang merupakan milik para
penjaga dan pelayan Raja atau Ratu, kau
akan begitu bangga!... Kau tidak melihat
penjaga-penjaga istana Buckingham,
bagaimana dengan mereka? (Jika) kau
melihatnya, (pakaiannya) seperti ini, tidak
pernah berubah. Mereka begitu bangga
dengan topi-topi besarnya, itu merupakan
milik Seri Baginda Raja atau Seri Baginda
Ratu. Apakah menurutmu apabila Allah
yang Maha Kuasa berseru kepadamu: "Oh
para hamba-Ku, oh makhluk-makhluk-Ku,
datanglah, datanglah! Aku
membedakanmu dengan beberapa
kehormatan yang tidak pernah Aku
anugerahkan bahkan kepada para
Malaikat!" Kau dapat mengerti, kau dapat
memikirkannya?
Kau harus memikirkannya! (Ini) jutaan kali
lebih baik daripada memiliki sebuah gelar:
"Aku lulusan… Aku lulusan dari Universitas
Oxford!" (Dia berpakaian) seperti ini dan
mengenakan sebuah topi di atas kepalanya
-orang-orang bodoh- pada orang ini (???)
sesuatu, memegang (sebuah gelar
diploma, membanggakan diri) "Akulah
satu-satunya!"
"Siapakah?"
"Aku..."
(Dia) tidak mengatakan nama pertamanya
Thomas atau William atau George (tetapi)
dia berkata: "Aku Phd, Dr. William!"
Menempatkan kehormatannya lebih dulu
dan baru namanya dibagian akhir. Begitu
bangga! Apa itu! Mereka pikir kalau itulah
kehormatan tinggi bagi mereka! Beberapa
dari mereka menggunakan huruf-huruf...
huruf-huruf alfabetik seraya berkata: "Oh!
Aku punya (sebuah) kehormatan dari 29
atau 30 buah huruf (alfabet) dan ini semua
tidak cukup untuk memperlihatkan
kehormatanku!" Memasang kaca mata; itu
artinya orang penting, VIP! Tanda VIP
bukanlah kehormatan, tetapi orang-orang
menyukainya!
Dan Tuhan-mu memberikan sebuah
kehormatan yang bahkan tidak
dianugerahkan kepada para Malaikat dan
kau tidak menghargai kehormatan itu?
Kebodohan apakah itu? Itulah batasan-
batasan kebodohan, batasan tidak mau
peduli. Bagaimana kita menjauh dari
kehormatan yang mengagumkan dari
Tuhan kita bahwa Dia sudah
menganugerahi kita bukan dengan apa-
apa? Ini sebuah pemberian dari Allah!
Orang-orang berlarian disini, disana -kini
tidak seorangpun menghargai kehormatan
penghambaan kepada Tuhan Penguasa
Surga! Apakah yang akan terjadi atas
mereka disini dan Akhirat? Apakah yang
mereka cari? Kemana mereka akan
mencapai? (Mereka) meraih ke -Taubat,
Astaghfirullah- meraih ke saluran-saluran.
Orang-orang mengejar kotoran! (Mereka)
tidak memohon untuk keluar, dibersihkan,
dihormati, tetapi mereka berlarian ke
saluran-saluran pembuangan kotoran.
"Ya Hu", Aku berkata, "Kau bisa mati" -
bukan kamu, orang-orang setan itu,
mereka bisa mati dalam saluran-saluran
pembuangan kotoran! "Mana yang baik?
(Saluran di) New York atau saluran-saluran
WC, Washington lebih baik? Atau Moskow
lebih baik? Atau Ankara lebih baik? Atau
Peking lebih baik? Yang mana?"
"Oh temanku, dari mana kau
memperolehnya... dari lulusan manakah
engkau?"
"Oh saudaraku, Aku lulusan dari saluran-
saluran London"
"Aku lulusan dari saluran-saluran
pembuangan kotoran Sorbonne" atau "Aku
lulusan dari saluran-saluran pembuangan
kotoran Moskow."
"Kau pikir adakah saluran-saluran lainnya
selain saluran kita?"
"Ya, mungkin, mungkin di Pakistan.
Mungkin Pakistan, ya, jika kau pergi ke
Pakistan dan lulus disana, kau akan
menjadi para pejuang!"
"Bagaimana dengan Turki?"
"Turki juga sangat bagus, tingkat mereka
untuk bertikai dan membunuh dan
menghancurkan serta saling menjatuhkan.
Itu juga kehormatan mereka."
"Bagaimana dengan Jerman?"
"Jerman, ehhh, kadang-kadang mereka
menggunakan akal mereka dan berlari ke
Berlin, kadang-kadang tidak digunakan,
pergi ke Bonn, kadang-kadang mereka
berkata saluran-saluran Romawi lebih baik,
karena saluran-saluran Adriatical mengalir
dan saluran-saluran Mediterranean bisa
mengalir didalamnya... dan juga saluran-
saluran Spanyol. Kau mengusahakannya,
oh saudaraku?"
"Aku berusaha, tapi tidak ada waktu
sekarang ini, aku semakin tua"
Jika aku bisa datang untuk kedua kalinya -
seperti kuru kafali berkata kalau kami
datang berkali-kali - lain kali aku datang
seperti seekor keledai yang berlari, atau
seperti tikus... dan berusaha menemukan
mana saluran yang terbaik!"
"Kau berkata benar? Menurutmu adakah
hal seperti ini kalau ada orang yang datang
lagi dilain waktu?"
"Ya, Pak! Ini juga merupakan kehormatan
kami, satu kali kami datang dalam rupa
anjing, sekali (kami) akan menjadi keledai,
sekali kami akan menjadi kucing, sekali
kami akan menjadi unta, sekali kami akan
menjadi serigala, sekali kami akan
menjadi…"
"(Apakah) kami tidak pernah menjadi
manusia?"
"Tidak, tidak, selesai! Kau masuk ke
saluran-saluran lain untuk meraih tingkat-
tingkat kehidupan yang lain!"
"Siapakah yang mengatakan hal ini?"
"Kuru, kuru kafali, kepala yang kering. Kuru
artinya kering dalam bahasa Turki... akal
mereka kering."
"Ya, aku berharap ketika aku selesai kali ini
dan berubah untuk kali kedua aku berharap
menjadi sebuah kuru (kafali)"
"Kau tidak bisa melihat wajahnya! Jika
melihat wajahnya, kau tidak bisa makan
apapun selama 7 hari, begitulah! Wajah
simpanse lebih baik. Bukan simpanse, tapi
gorilla! Gorilla milik bangsa Eropa. Dalam
bahasa India kurus - mereka punya banyak
jenis kera- mereka bisa memperlihatkan
diri sendiri seperti jenis mereka. Benar?"
"Benar, Pak!"
Itulah situasi kita dimana mereka
mengatakan: "Kita meraih puncak
peradaban melalui abad 21." Aku berkata,
"Selamat bahwa kau... sekali lagi kau akan
kembali menjadi binatang! Karena kau
tidak akan dihormati. Kau menolak
kehormatan menjadi bagian dari manusia
dan kau ingin kembali ke dunia binatang!
Dan selamat untuk pemahamanmu dan
tingkat barumu. Aku pikit itu juga
merupakan tingkat binatang yang lebih
rendah!"
Semoga Allah mengampuni kita!
Wahai manusia, seluruh manusia dibumi,
waspadalah terhadap setan! Apa yang kami
katakan semuanya- (itulah) tujuan setan
untuk membuatmu, menghindarkan kamu
dari penghambaan surgawi dan
kehormatan (yang diberikan setan itu)
untuk menjadikanmu seperti dunia
binatang dan bahkan dibawah tingkat
binatang -tidak seorangpun dapat berkata-
kata atau keberatan dengan apa yang aku
katakan! Jika mereka berkata sesuatu,
datanglah kesini! Akan aku ajari kamu! Aku
bisa mengajar, aku bisa memperlihatkan
kepadamu jalan yang benar! Aku sudah
diberi otoritas, akulah yang diberi otoritas
untuk membuat manusia mencari jalan-
jalan mereka dan menjaga kehormatan
mereka, (dan untuk mengajari mereka)
yang kehilangan target sejatinya dan
makna diciptakan serta (pemahaman
tentang) apa itu kehormatan sejati. Akulah
yang paling rendah yang bisa mengajarkan
seluruh manusia mengenai kehormatan
dan kondisi mereka sekarang ini…
Semoga Allah mengampuni kita!