Rabu, 27 Oktober 2010

Tidak Ada Obat Untuk Satu Gigitan Setan!

...As-salamu 'alaikum! Untuk selamat, insya
Allah, disini dan Akhirat, gunakan sebanyak
mungkin dengan mengucap: "As-salamu
'alaikum", (jadi) Malaikat, juga mengucap
hal yang sama padamu: "Salam, selamat,
disini dan Akhirat!"
Destur, ya Sayyidi, ya Sultanu-l Awliya,
Madad, ya Rijalallah!
A'udzu bi-llahi mina syaitani rajim,
Bismillahir Rahmanir Rahim.
Itulah tanda (seorang) Muslim: lari dari
setan, karena setan mengejar manusia.
Setan mengejar Anak-anak Adam, oleh
karena itu kau harus berseru memanggil
Allah yang Maha Kuasa dan mohon
perlindungan atau kau bisa jatuh ke dalam
perangkap setan. Dan setan menggunakan
ratusan godaan/trik untuk membuatmu
jatuh ke dalam perangkapnya! Jangan
tidur! Bangunlah, wahai manusia! Jangan
berkata: "Aku berkekuatan penuh", tidak,
kau lemah, lemah! Kau harus memohon
perlindungan dari Tuhan-mu. Jangan lupa
mengucap: "A'udzu bi-llahi mina syaitani
rajim A'udzu bi-llahi mina syaitani rajim Ya
Tuhan kami, aku berlari kepada-Mu dari
godaan-godaan setan!"
Apakah target utama setan? Target
utamanya adalah menjadikan seluruh
manusia terjebak dalam perangkapnya.
Siapa yang jatuh dalam perangkap setan
harus ikur bersamanya ke Neraka. Setan
tidak pernah senang dengan Anak-anak
Adam baik disini ataupun di Akhirat, tidak,
setan amat marah! Setan berkata: "Untuk
alasanmu, alasan, aku jatuh, aku telah
dilempar dari Hadirat Ilahiah. Oleh
karenanya aku akan menggunakan seluruh
kemampuan, kesanggupan, energiku,
semuanya. Targetku adalah membuatmu
jatuh ke dalam Neraka yang sama, tidak
bahagia dalam kehidupan di bumi atau
dengan kehidupan setelahnya untuk
kehidupan abadi. Aku tidak pernah senang
kalau manusia hidup bahagia selamanya.
Tidak! Aku akan berusaha dan bersumpah
bahwa aku akan berusaha sekuat tenaga
untuk membuat Anak-anak Adam
bersamaku dalam kesusahan disini dan di
Neraka sana!" Oleh karena itu hati-hatilah
dengan Setan!
Namun manusia menulis: Hati-hati ada
anjing! Pada tiap pintu dituliskan seperti
itu: Hati-hati ada anjing. Anjing, bukan
anjing yang merupakan makhluk
mengerikan seperti setan. (Seekor) anjing
bisa menggigitmu dan kau bisa sembuh
dari gigitannya itu, tapi jika setan
menggigitmu, itu sulit, sangat sulit, tidak
ada obatnya! Oleh karena itu, tanda
(seorang) Muslim adalah dengan
mengucap: "A'udzu bi-llahi mina syaitani
rajim! O Tuhan kami, mohon lindungilah
aku!"
Allah swt, Dia-lah sang Pelindung dari
jagad raya yang tak terhitung banyaknya
dan manusia yang berpikir kalau Allah yang
Maha Kuasa datang dan melindungi kamu…
kamu…kamu. Bukan! Tapi adab kita, tata
krama yang baik, adalah memanggil Dia
dan kemudian Allah yang Maha Kuasa
mengirimkan pelindung untukmu. Kau
benar-benar bisa menemukan sebuah
pelindung bagimu dari manusia juga, dari
orang-orang spiritual, orang suci, namun
Adab, tata krama yang baik, adalah dengan
mengucap: "Ya Tuhan-ku, mohon lindungi
aku dari setan yang mengejarku dan
mungkin aku bisa jatuh dalam
perangkapnya!" Oleh karenanya, inilah
tanda (seorang) Muslim dengan mengucap:
"A'udzu bi-llahi mina syaitani rajim!"
Kemudian kau akan dilindungi.
Kau sudah dilindungi. Lalu kau harus tahu
bahwa kau adalah hamba yang lemah. Dan
Tuhan Penguasa Surga memberimu suatu
kehormatan dan berkata: "Oh para hamba-
Ku!" Menjadi hamba dari Tuhan adalah
kehormatan yang begitu tinggi, kau tidak
bisa mencari sebuah batas untuk
kehormatan itu! Itulah yang Allah Maha
Kuasa ucapkan:
"F abudni! Oh hamba-Ku, pujilah Aku dan
sembahlah Aku, o hamba-Ku. F abudni,
sembahlah Aku dan berusalah menjadi
hamba-Ku dan penghambaan kepada-Ku
adalah suatu kehormatan yang tidak bisa
kau bayangkan!"
Jika seorang Raja memintamu untuk
datang dan jadi penjaga atau pelayannya
dan dia mendandanimu dengan pakaian
kerajaan yang merupakan milik para
penjaga dan pelayan Raja atau Ratu, kau
akan begitu bangga!... Kau tidak melihat
penjaga-penjaga istana Buckingham,
bagaimana dengan mereka? (Jika) kau
melihatnya, (pakaiannya) seperti ini, tidak
pernah berubah. Mereka begitu bangga
dengan topi-topi besarnya, itu merupakan
milik Seri Baginda Raja atau Seri Baginda
Ratu. Apakah menurutmu apabila Allah
yang Maha Kuasa berseru kepadamu: "Oh
para hamba-Ku, oh makhluk-makhluk-Ku,
datanglah, datanglah! Aku
membedakanmu dengan beberapa
kehormatan yang tidak pernah Aku
anugerahkan bahkan kepada para
Malaikat!" Kau dapat mengerti, kau dapat
memikirkannya?
Kau harus memikirkannya! (Ini) jutaan kali
lebih baik daripada memiliki sebuah gelar:
"Aku lulusan… Aku lulusan dari Universitas
Oxford!" (Dia berpakaian) seperti ini dan
mengenakan sebuah topi di atas kepalanya
-orang-orang bodoh- pada orang ini (???)
sesuatu, memegang (sebuah gelar
diploma, membanggakan diri) "Akulah
satu-satunya!"
"Siapakah?"
"Aku..."
(Dia) tidak mengatakan nama pertamanya
Thomas atau William atau George (tetapi)
dia berkata: "Aku Phd, Dr. William!"
Menempatkan kehormatannya lebih dulu
dan baru namanya dibagian akhir. Begitu
bangga! Apa itu! Mereka pikir kalau itulah
kehormatan tinggi bagi mereka! Beberapa
dari mereka menggunakan huruf-huruf...
huruf-huruf alfabetik seraya berkata: "Oh!
Aku punya (sebuah) kehormatan dari 29
atau 30 buah huruf (alfabet) dan ini semua
tidak cukup untuk memperlihatkan
kehormatanku!" Memasang kaca mata; itu
artinya orang penting, VIP! Tanda VIP
bukanlah kehormatan, tetapi orang-orang
menyukainya!
Dan Tuhan-mu memberikan sebuah
kehormatan yang bahkan tidak
dianugerahkan kepada para Malaikat dan
kau tidak menghargai kehormatan itu?
Kebodohan apakah itu? Itulah batasan-
batasan kebodohan, batasan tidak mau
peduli. Bagaimana kita menjauh dari
kehormatan yang mengagumkan dari
Tuhan kita bahwa Dia sudah
menganugerahi kita bukan dengan apa-
apa? Ini sebuah pemberian dari Allah!
Orang-orang berlarian disini, disana -kini
tidak seorangpun menghargai kehormatan
penghambaan kepada Tuhan Penguasa
Surga! Apakah yang akan terjadi atas
mereka disini dan Akhirat? Apakah yang
mereka cari? Kemana mereka akan
mencapai? (Mereka) meraih ke -Taubat,
Astaghfirullah- meraih ke saluran-saluran.
Orang-orang mengejar kotoran! (Mereka)
tidak memohon untuk keluar, dibersihkan,
dihormati, tetapi mereka berlarian ke
saluran-saluran pembuangan kotoran.
"Ya Hu", Aku berkata, "Kau bisa mati" -
bukan kamu, orang-orang setan itu,
mereka bisa mati dalam saluran-saluran
pembuangan kotoran! "Mana yang baik?
(Saluran di) New York atau saluran-saluran
WC, Washington lebih baik? Atau Moskow
lebih baik? Atau Ankara lebih baik? Atau
Peking lebih baik? Yang mana?"
"Oh temanku, dari mana kau
memperolehnya... dari lulusan manakah
engkau?"
"Oh saudaraku, Aku lulusan dari saluran-
saluran London"
"Aku lulusan dari saluran-saluran
pembuangan kotoran Sorbonne" atau "Aku
lulusan dari saluran-saluran pembuangan
kotoran Moskow."
"Kau pikir adakah saluran-saluran lainnya
selain saluran kita?"
"Ya, mungkin, mungkin di Pakistan.
Mungkin Pakistan, ya, jika kau pergi ke
Pakistan dan lulus disana, kau akan
menjadi para pejuang!"
"Bagaimana dengan Turki?"
"Turki juga sangat bagus, tingkat mereka
untuk bertikai dan membunuh dan
menghancurkan serta saling menjatuhkan.
Itu juga kehormatan mereka."
"Bagaimana dengan Jerman?"
"Jerman, ehhh, kadang-kadang mereka
menggunakan akal mereka dan berlari ke
Berlin, kadang-kadang tidak digunakan,
pergi ke Bonn, kadang-kadang mereka
berkata saluran-saluran Romawi lebih baik,
karena saluran-saluran Adriatical mengalir
dan saluran-saluran Mediterranean bisa
mengalir didalamnya... dan juga saluran-
saluran Spanyol. Kau mengusahakannya,
oh saudaraku?"
"Aku berusaha, tapi tidak ada waktu
sekarang ini, aku semakin tua"
Jika aku bisa datang untuk kedua kalinya -
seperti kuru kafali berkata kalau kami
datang berkali-kali - lain kali aku datang
seperti seekor keledai yang berlari, atau
seperti tikus... dan berusaha menemukan
mana saluran yang terbaik!"
"Kau berkata benar? Menurutmu adakah
hal seperti ini kalau ada orang yang datang
lagi dilain waktu?"
"Ya, Pak! Ini juga merupakan kehormatan
kami, satu kali kami datang dalam rupa
anjing, sekali (kami) akan menjadi keledai,
sekali kami akan menjadi kucing, sekali
kami akan menjadi unta, sekali kami akan
menjadi serigala, sekali kami akan
menjadi…"
"(Apakah) kami tidak pernah menjadi
manusia?"
"Tidak, tidak, selesai! Kau masuk ke
saluran-saluran lain untuk meraih tingkat-
tingkat kehidupan yang lain!"
"Siapakah yang mengatakan hal ini?"
"Kuru, kuru kafali, kepala yang kering. Kuru
artinya kering dalam bahasa Turki... akal
mereka kering."
"Ya, aku berharap ketika aku selesai kali ini
dan berubah untuk kali kedua aku berharap
menjadi sebuah kuru (kafali)"
"Kau tidak bisa melihat wajahnya! Jika
melihat wajahnya, kau tidak bisa makan
apapun selama 7 hari, begitulah! Wajah
simpanse lebih baik. Bukan simpanse, tapi
gorilla! Gorilla milik bangsa Eropa. Dalam
bahasa India kurus - mereka punya banyak
jenis kera- mereka bisa memperlihatkan
diri sendiri seperti jenis mereka. Benar?"
"Benar, Pak!"
Itulah situasi kita dimana mereka
mengatakan: "Kita meraih puncak
peradaban melalui abad 21." Aku berkata,
"Selamat bahwa kau... sekali lagi kau akan
kembali menjadi binatang! Karena kau
tidak akan dihormati. Kau menolak
kehormatan menjadi bagian dari manusia
dan kau ingin kembali ke dunia binatang!
Dan selamat untuk pemahamanmu dan
tingkat barumu. Aku pikit itu juga
merupakan tingkat binatang yang lebih
rendah!"
Semoga Allah mengampuni kita!
Wahai manusia, seluruh manusia dibumi,
waspadalah terhadap setan! Apa yang kami
katakan semuanya- (itulah) tujuan setan
untuk membuatmu, menghindarkan kamu
dari penghambaan surgawi dan
kehormatan (yang diberikan setan itu)
untuk menjadikanmu seperti dunia
binatang dan bahkan dibawah tingkat
binatang -tidak seorangpun dapat berkata-
kata atau keberatan dengan apa yang aku
katakan! Jika mereka berkata sesuatu,
datanglah kesini! Akan aku ajari kamu! Aku
bisa mengajar, aku bisa memperlihatkan
kepadamu jalan yang benar! Aku sudah
diberi otoritas, akulah yang diberi otoritas
untuk membuat manusia mencari jalan-
jalan mereka dan menjaga kehormatan
mereka, (dan untuk mengajari mereka)
yang kehilangan target sejatinya dan
makna diciptakan serta (pemahaman
tentang) apa itu kehormatan sejati. Akulah
yang paling rendah yang bisa mengajarkan
seluruh manusia mengenai kehormatan
dan kondisi mereka sekarang ini…
Semoga Allah mengampuni kita!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar